Faktor Penyebab Terorisme – Tanpa Pemerataan Muncullah Pengkhianat

Masyarakat adalah tatanan sosial yang sangat kompleks tetapi pada dasarnya setiap orang terhubung dalam suatu ikatan yang erat. Ikatan inilah yang membuat masing-masing orang saling mendukung, menopang dan memajukan satu sama lain. Tanpa ikatan maka ada kecenderungan timbulnya gejolak sosial yang mungkin saja bersifat masif dan tersembunyi namun suatu saat bisa menjadi besar dan membakar semua komponen dalam masyarakat, baik materi maupun nyawa manusia itu sendiri. Untuk mengantisipasi hal ini, oleh karena itulah kita hidup bersama dalam sebuah sistem.
Sistem yang baik membuat manusia berkembang bersama dalam momen kesejahteraan yang pas dan tetap ramah lingkungan. Berhati-hatilah terhadap kata-kata sejahtera sebab uang yang terlalu banyak di tangan masyarakat bisa memboroskan (mubazir) sumber daya yang ada sehingga merusak lingkungan secara tidak langsung. Tetapi saat kita mampu mengimbangi kebutuhan energi yang dipakai yang setara dengan kemampuan lingkungan untuk membentuknya kembali (daur ulang) alhasil kesejahteraan yang diraih selalu ramah lingkungan.
Tetapi lain halnya ketika sumber daya milik Ibu Pertiwi, yakni milik negara itu sendiri hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Dalam artian ada kelompok masyarakat yang sangat makmur karena terus dijatahin oleh pemerintah dengan gaji tinggi. Sedangkan dilain sisi ada pula kelompok masyarakat yang terabaikan dan jauh dari kata sejahtera. Hidup mereka lebih sering berada dalam keadaan tertekan oleh sistem ekonomi dan kekuasaan yang ada. Orang-orang inilah yang berpotensi menerima hasutan oleh pihak-pihak tertentu sehingga kehidupan mereka digiring dan dimanfaatkan untuk melawan negaranya sendiri.
Terorisme adalah bencana nasional yang menandakan bahwa terlalu mudahnya hasutan dan provokasi dilakukan oleh oknum yang berseberangan dengan pemerintah. Mereka ini bisa saja orang dalam negeri maupun orang luar. Tetapi kecenderungan yang paling sering adalah orang dalam negeri/ penduduk yang pernah mengecap pendidikan dari luar negeri yang merasa sakit hati dengan perlakuan pemerintah terhadap penduduknya yang cenderung pilih-pilh kasih dan tidak adil dalam memberikan penghidupan.
Kesejahteraan adalah isu yang sensitif dan krusial. Pada dasarnya, setiap warga negara berhak menerima penghidupan yang layak. Tetapi ketika kenyataan ini tidak diwujudnyatakan dalam tindakan nyata niscaya hal-hal buruk akan terjadi. Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror. Sedangkan teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik (KBBI Offline).  Sitem pemerintahan yang hanya ditujukan untuk mensejahterakan orang-orang tertentu saja adalah dasar yang kuat untuk memunculkan perilaku teror.

Alasan mengapa muncul perilaku teror dalam masyarakat

Terorisme adalah usaha para pencari keadilan untuk menegakkannya berdasarkan cara-cara yang keras dan terorganisir. Selama tidak ada kesejajaran di dalam masyarakat maka selama itu pula kehidupan sosial rawan konflik yang dipicu oleh kecemburuann dan kesombongan yang terus menerus berkembang Berikut ini akan kami ajukan beberapa alasan pentung yang menyebabkan munculnya teroris di sekitar kita.
  1. Penduduk yang jauh dari kata sejahtera.

    Jelas saja bahwa kesejahteraan yang tidak tercukupiadalah salah satu indikator munculnya aksi kriminal. Saat manusia dalam suatu masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhannya maka akan muncullah niat jahat yang kemungkinan dihasilkan sebagai sebuah insting untuk bertahan hidup.
    Seperti hewan-hewan di padang yang mempunya insting untuk membunuh demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari maka dengan demikian manusiapun bukan tidak mungkin melakukan hal yang sama ketika bahan makanan dan kebutuhan lainnya tidak tercukupi hari lepas hari.
  2. Ketidakadilan sosial skala nasional.

    Ciri khas dari ketidakadilan sosial adalah yang kaya semakin kaya sedangkan yang miskin tambah melarat kehidupannya. Kehidupan masyarakat dengan kesenjangan sosial semacam ini akan memicu timbulnya iri hati dan kecemburuan. Terlebih ketika kalangan atas menunjukkan dirinya sebagai sipemilik segalanya alias tuhan yang begitu angkuh dan enggan untuk bertemu dengan rakyat biasa. Kesombongan dan iri hati adalah dua kekasih sejoli yang bisa saja menimbulkan konflik yang nyata dan konflik masif (terorisme).
  3. Pemerintah yang tidak bertanggung jawab mengayomi dan menopang kehidupan warga.

    Tidak sedikit dari antara warga yang merasa tidak punya negara sama sekali. Peran pemerintah tidak sampai menyentuh kehidupan mereka sehingga berada di bawah garis kemiskinan. Bila peran untuk mengayomi dan menopang kehidupan masyarakat tidak dilakukan secara maksimal niscaya akan muncullah bibit-bibit sakit hati. Oknum yang mau memfasilitasi rasa sakit hatinya warga kepada pemerintah akan menggiring mereka untuk menjadi bagian dari aksi-aski terorisme yang terus berlangsung secara masif (underground – diam-diam – suatu saat akan meledak juga).
  4. Masyarakat yang mudah dihasut.

    Mereka yang tidak cinta tanah air cenderung mudah dihasut oleh paham tertentu. Orang yang tidak sejahtera cenderung mudah diprovokasi. Rakyat yang tidak cerdas cenderung mudah diintimidasi. Setiap orang yang belum merasakan kebaikan negara tetap lebih banyak menyimpan rasa benci dan dendam terhadap aparat pemerintah niscaya suatu saat akan menjadi orang-orang yang mendukung tindakan terorisme baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
  5. Oknum kapitalis yang terlalu kaya raya.

    Orang-orang yang memiliki banyak uang dan menguasai banyak sumber daya secara swasta kelak akan menjadi pihak yang berpotensi untuk melawan negaranya sendiri. Ini bisa saja disebabkan oleh dendam kesumat terhadap oknum tertentu dalam pemerintahan atau bisa juga karena saking kayanya sehingga bingung harus kemana mengarahkan kertas ajaib itu.
    Kekayaan bisa saja membutakan mata manusia sehingga ada kecenderungan untuk menginginkan lebih. Bahkan iapun ingin menguasai satu atau beberapa negara karena saking kayanya. Mereka memang tidak melawan pemerintah secara langsung melainkan bisa saja mendanai atau melakukan aksi teroris dengan memanfaatkan pihak ke 3.
  6. Persaingan yang terjadi antar kapitalis.

    Seorang kapitalis memiliki banyak sumber daya untuk dimanfaatkan menjadi apa saja yang diinginkan hatinya. Saat mereka terlibat dalam persaingan sengit dengan kapitalis lainnya atau antara kapitalis dengan pemerintah itu sendiri bahkan bisa saja melawan sesama manusia secara personal/ seorang pribadi. Mereka yang berdompet tebal akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan teror sekaligus menakut-nakuti musuhnya. Keadaan ini bisa saja menuju kepada perilaku menyimpang hingga aksi kejahatan yang menimbulkan kerugian materi bahkan nyawa melayang.
  7. Ajaran/ dasar kekerasan yang dibiarkan tumbuh dan berkembang.

    Paham kekerasan sebaiknya tidak lagi dipelihara di negeri ini sebab hal-hal semacam ini bisa saja dijadikan oleh oknum tertentu untuk melakukan provokasi terhadap golongan masyarakat tertentu. Pada dasarnya, setiap manusia akan memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan terlebih ketika (1) ada dasar dan (2) kenyataan yang mendukung (ketidakadilan dimana-mana).
  8. Pendidikan yang kurang.

    Saat seseorang belum mengenyam pendidikan yang cukup maka ia akan digiring dengan mudah untuk menjadi pelaku teror terlebih ketika rasa cinta tanah air kurang ditekankan dalam kehidupan mereka. Ini juga turut didukung oleh sifat individualis yang sudah ada di dalam hati. Mereka yang lebih mendewakan kepentingannya sendiri dibandingkan dengan kepentingan bersama cenderung lebih mudah untuk diajak melakukan perilaku teror.
  9. Keyakinan yang salah tentang Tuhan.

    Tidak sedikit orang yang mengehendaki bahwa Tuhan mengehendaki kekerasan dan pemurnian terhadap seluruh manusia di dunia ini. Hal-hal semacam ini sebaiknya jangan ditanamkan sebab semua manusia adalah ciptaan Tuhan yang setara/ sejajar di mata-Nya. Jika kita ingin hidup seperti orang lain hidup, lalu mengapa melakukan kekerasan kepada kaum tertentu? Kekerasan hanya akan menghasilkan kekerasan, kematian hanya akan menghasilkan kematiaan. Ini seperti mata rantai yang terus berputar-putar dari hari ke hari. Pertanyaannya adalah kapan hal tersebut berhenti? Jika kita mengenal Tuhan sebagai pribadi yang pengasih dan penyayang. Menyimak, Allah untuk seluruh bumi.
  10. Dasar hukum yang lemah.

    Ketika hukum yang ada dalam suatu negara cenderung membiarkan orang-orang yang berpotensi untuk melakukan aksi teror, ada kemungkinan bibit-bibit teroris terus berkembang, hanya saja belum menunjukkan batang hidungnya dan belum menyebabkan kerugian. Jika keadaan ini terus dibiarkan maka bukan mustahil orang-orang ini akan menjadi kebablasan terlebih ketika didukung oleh sumber daya yang lebih dan orang-orang yang cukup berpengaruh. Oleh karena itu, perlu adanya undang-undang untuk mencegah potensi terorisme sejak dini.
  11. Aparat penegak hukum yang kurang solid, kurang gesit dan kurang teliti.

    Bila aparat penegak hukum kurang mampu bekerja sama untuk menciptakan situasi yang benar-benar aman nicaya keadaan ini akan membuat kekuatan mereka terbagi-bagi. Saat kebersamaan tidak ada lagi maka ada kecenderungan manusia kurang cekatan dan cenderung abai dalam bekerja. Fungsi aparat yang tidak berjalan seperti biasanya karena masalah internal cenderung melemahkan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah sebelum hal itu terjadi.
Mudah sekali untuk membentuk seseorang menjadi pengkhianat terlebih ketika mereka diperlakukan secara tidak adil oleh sistem. Perekonomian rakyat yang semakin tertekan oleh arus global akan memicu bibit-bibit sakit hati yang kelak akan menimbulkan masalah tersendiri. Situasi yang labil semacam ini akan dimanfaatkan dengan mudah oleh oknum tertentu untuk mengobok-obok suatu bangsa, entah itu orang dalam negeri sendiri maupun orang luar negeri. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menguasahakan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat yang dimulai dari faham pemerataan pendapatan, kekuasaan dan ilmu pengetahuan yang benar.
Salam, teroris itu bisa dicegah!
EDITOR : AGP
SUMBER : lasealwin.com

Komentar