Cara Memberantas Terorisme

Pengertian Terorisme
Teror atau Terorisme selalu identik dengan kekerasan. Terorisme adalah puncak aksi kekerasan, terrorism is the apex of violence. Bisa saja kekerasan terjadi tanpa teror, tetapi tidak ada teror tanpa kekerasan. Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase.
Sasaran intimidasi dan sabotaseumumnya langsung, sedangkan terorisme tidak. Korban tindakan Terorisme seringkali adalah orang yang tidak bersalah. Kaum teroris bermaksud ingin menciptakan sensasi agar masyarakat luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan. Tindakan teror tidaklah sama dengan vandalisme, yang motifnya merusak benda-benda fisik. Teror berbeda pula dengan mafia. Tindakan mafia menekankan omerta, tutup mulut, sebagai sumpahnya.

Fakta Terorisme di Indonesia
Fakta terorisme yang terjadi di Indonesia bukanlah suatu rahasia yang bisa ditutup-tutupi keberadaannya. Indonesia telah lama menjadi sarang terorisme. Aksi Terorisme di Indonesia sepanjang tahun 2000-2009 saja tercatat telah terjadi 22 pengeboman. Namun aksi terorisme di Indonesia sebenarnya dimulai sejak ledakan bom yang terjadi di kompleks Perguruan Cikini dalam upaya pembunuhan Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, pada tahun 1962.
Aksi terorisme di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton di Mega Kuningan pada jumat pagi, tanggal 17 Juli 2009 menewaskan 9 orang dan melukai setidaknya 55 orang. Aksi terorisme di Plaza Atrium, Senen, Jakarta, pada bulan Agustus 2001, setidaknya melukai enam orang, dan masih banyak aksi-aksi terorisme yang menelan korban di daerah-daerah di Indonesia.
Banyaknya aksi teror yang terjadi di Indonesia tersebut, menandakan Indonesia harus tetap siaga, agar pemuda-pemuda Indonesia tidak terjerumus dalam aksi teror tersebut. Sebab kebanyakan pelaku terorisme di Indonesia adalah dari kalangan anak muda yang berusia di bawah 30 tahun.

Beberapa hal/orang yang bisa menjadi pelaku terror :
1.       Mereka yang membutuhkan perasaan kebersamaan.
2.       Mereka yang sedang mencari identitas atau jati diri.
3.       Mereka yang sedang mencari sensasi dan ingin di anggap gagah.
4.       Mereka yang ingin memperbaiki apa yang mereka anggap sebagai ketidakadilan.
5.       Mereka yang menaruh simpati pada kelompok radikal atau teroris tertentu, yang mana mereka temukan lewat internet.
6.       Mereka yang memiliki sifat pendendam, dikarenakan amarah yang meluap atau ada perasaan benci terhadap orang lain.
7.       Kurangnya iman, mereka yang kurang iman akan terbawa suasana yang dianggapnya menarik untuk dilakukan.

Cara memberantas terorisme :
1.       Mendukung segala upaya perdamaian, baik yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, maupun perseorangan. 

2.       Membuat atau membangun komunitas-komunitas kecil yang bertujuan untuk mengkampanyekan perdamaian dan indahnya keberagaman, minimal dimulai dengan orang-orang di lingkungan sekitar. 

3.       Memperdalam pengetahuan mengenai keberagaman dan perdamaian.
4.       Cobalah untuk mengikuti kegiatan dan acara dialog publik serta kegiatan yang mempromosikan keberagaman.

5.       Berperan aktif dalam melaporkan gejala-gejala sekecil apapun yang mengarah pada radikalisme atau terorisme. 

6.       Meningkatkan pemahaman keagamanan. Dan hilangkan sifat dengki, ataupun syirik maupun sifat dendam
7.       Sebagai warga negara, perlu juga untuk meningkatkan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan format NKRI. 

8.       Meningkatkan kewaspadaan dalam pergaulan sehari-hari agar tidak mudah terpengaruh dengan paham atau ajakan yang mengarah pada radikalisme terorisme.
9.       Sebagai generasi muda yang melek teknologi, wajib untuk menyaring segala informasi yang kita dapatkan
1.   Tidak lupa juga untuk aktif mensosialisasikan kepada masyarakat apa itu terorisme, bahaya dan dampaknya, pola mereka merekrut anggota, bentuk dan pola aksi mereka, dan masih banyak lagi.
EDITOR : AGP
SUMBER : 

Komentar